Kamis, 28 Juli 2016

SUKU BANYAK



SUKU BANYAK

 A. PENGERTIAN
Dalam matematika, polinom atau suku banyak adalah pernyataan matematika yang melibatkan jumlahan perkalian pangkat dalam satu atau lebih variabel dengan koefisien.

B. PEMBAHASAN MATERI
     Suku banyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat ditulis sebagai berikut.
anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0

dengan :
  • an, an-1, an-2, …, a2, a1, a0  adalah bilangan-bilangan real dengan a≠ 0. an adalah  dari x2, an-1 adalah koefisien dari xn-1, an-2 adalah koefisien dari xn-2, …., demikian seterusnya. a0 disebut suku tetap (konstanta).
  • n adalah bilangan cacah yang menyatakan derajat suku banyak.

*        Nilai suku banyak
        Dalam bentuk umum dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut.

f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + …+ a2x2 + a1x + a0


~Metode Substitusi
      Nilai suku banyak untuk sebuah nilai variabel tertentu dapat dicari dengan aturan metode substitusi sebagai berikut.

Nilai suku banyak f(x) = anxn + an-1xn-1 + an-2xn-2 + … + a2x2 + a1x +a0 untuk x = k   ( k  bilangan real ) di tentukan oleh

F(x) = an(k)n + an-1(k)n-1 + an-2(k)n-2+ … + a2(k)2 + a1(k) + a0

Contoh :
Hitunglah nilai suku banyak f(x) = x3 + 3x2 – x + 5 untuk nilai-nilai x = 1.
Jawab :
      Untuk x = 1, diperoleh :
      f(1) = (1)3 + 3(1)2 – (1) + 5 = 1 + 3 – 1 + 5 = 8
      Jadi, nilai f(x) untuk x = 1 adalah f(1) = 8.


1.     OPERASI ANTAR - SUKU BANYAK
*      Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian
Penjumlahan atau pengurangan suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan suku-suku yang sejenis dari kedua suku banyak itu. Sedangkan perkalian suku banyak f(x) dengan suku banyak g(x) dapat ditentukan dengan cara mengalikan suku-suku dari kedua suku banyak itu. Dalam mengalikan suku-suku dari kedua buah suku banyak itu digunakan sifat distributif perkalian, baik distributif perkalian terhadap penjumlahan maupun distributif perkalian terhadap pengurangan.
Contoh :
Diketahui dua buah sukubanyak f(x) dan g(x) dinyatakan dengan aturan
f(x) = x3 + x2 – 4 dan g(x) = x3 – 2x2 + x + 2
a)     Tentukan f(x) + g(x) serta derajatnya.
b)  Tentukan f(x) – g(x) serta derajatnya.
c)  Tentukan f(x) ∙ g(x) serta derajatnya.
Jawab :
a).  f(x) + g(x) = (x3 + x2 – 4) + (x3 – 2x2 + x + 2)
       ↔ f(x) + g(x) = (x3 + x3) + (x2 – 2x2) + x + (-4 + 2)
       ↔ f(x) + g(x) = 2x3 – x2 + x – 2
       Jadi, f(x) + g(x) = 2x3 – x2 + x – 2 dan f(x) + g(x) berderajat 3.

b). f(x) – g(x) = (x3 + x2 – 4) – (x3 – 2x2 + x + 2)
       ↔ f(x) – g(x) = (x3 – x3) + (x2 –(-2x2)) – x + (-4 – 2)
       ↔ f(x) – g(x) = 3x2 – x – 6

c). f(x) ∙ g(x) = (x3 + x2 – 4) (x3 -2x2 + x + 2)
  ↔ f(x) ∙ g(x) = x3 (x3 – 2x2 + x + 2) + x2 (x3 – 2x2 + x + 2) – 4(x3 – 2x2 + x + 2)
  ↔f(x) ∙ g(x) = x6 – 2x5 + x4 + 2x3 + x5 – 2x4 + x3 +2x2 – 4x3 + 8x2 – 4x -8
  ↔f(x) ∙ g(x) = x6 + (-2x5 + x5) + (x4 – 2x4) + (2x3 + x3 – 4x3) + (2x2 + 8x2) – 4x- 8
  ↔f(x) ∙ g(x) = x6 – x5 – x4 – x3 + 10x2 – 4x - 8
      Jadi, f(x) ∙ g(x) = x6 – x5 – x4 – x3 + 10x2 – 4x – 8 dan f(x) ∙ g(x) berderajat 6.


2.   KESAMAAN SUKU BANYAK
Suku banyak f(x) dikatakan memiliki kesamaan dengan suku banyak g(x), jika kedua suku banyak itu mempunyai nilai yang sama untuk variabel x bilangan real. Kesamaan dua suku banyak f(x) dan g(x) itu di tulis sebagai

f(x) ≡ g(x) ≡ dibaca “kesamaan”.
Contoh :
Tentukan nilai a pada kesamaan x2 – 3x + 14 ≡ (x – 1) (x – 2) + 3a.
Jawab :
Jabarkan bagian ruas kanan kesamaan
            x2 – 3x + 14 ≡ x2 – 3x + 2 + 3a
            x2 – 3x + 14 ≡ x2 – 3x + (2 + 3a)
Dengan menggunakan sifat kesamaan suku banyak, di peroleh :
          14 = 2 + 3a
          3a = 14 – 2
            a = 12/3
             a = 4
Jadi, nilai a pada kesamaan x2 – 3x + 14 ≡ (x – 1) (x – 2) + 3a adalah 4.

3.       PEMBAGIAN SUKU BANYAK
TEOREMA SISA
Misalkan suku banyak f(x) dibagi dengan P(x) memberikan hasil bagi H(x) dengan sisa pembagian S(x). Persamaan yang menyatakan hubungan antara f(x) dengan P(x), H(x), dan S(x) adalah:
f(x) = P(x) ∙ H(x) + S(x)
Ket : 
  • f(x) sebagai suku banyak yang dibagi, misalnya diketahui berderajat n.
  • P(x) sebagai suku banyak pembagi, misalnya diketahui berderajat m dan m ≤ n.
  • H(x) sebagai suku banyak hasil bagi, berderajat (n-m) yaitu derajat suku banyak yang di bagi dikurangi dengan derajat suku banyak pembagi. 
  •  S(x) sebagai suku banyak sisa pembagian, berderajat paling tinggi atau maksimum (m – 1) yaitu berderajat maksimum satu kurangnya dari derajat suku bayak pembagi.

 

A.   Pembagian dengan (x – k)

Jika pembagi suatu suku banyak/polinomial adalah (x – k), maka persamaan pembagian dapat dituliskan sebagai berikut

f(x) = P(x) H(x) + S
atau
f(x) = (x – k) H(x) + S

Untuk menentukan hasil bagi dan sekaligus sisa pembagian dari suatu suku   banyak kita dapat menggunakan dua cara yaitu cara pembagian biasa (cara bersusun) dan cara bagan atau horner/skema. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut.
Contoh :
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya, jika:
 x3 + 7x2  + 4 dibagi (x – 2)
 Penyelesaian:
 a) Cara Biasa

 
Jadi, hasil baginya H(x) = x2  + 9x + 18 dan sisa S = 40

b) Cara Skema/Horner
Jadi, hasil baginya H(x) = x2  + 9x + 18 dan sisa S = 40 

    B. Pembagian dengan (ax + b)
Pembagian suku banyak f(x) dengan (ax + b), dapat dinyatakan sebagai berikut
Nilai S (sisa) dapat dinyatakan dengan Teorema Sisa berikut


 




Teorema Sisa
Jika suku banyak f(x) dibagi (ax + b), maka sisa pembagiannya adalah S = f ( -b/a )

Untuk lebih memahami pembagian suku banyak dengan (ax + b), perhatikan contoh berikut

Contoh :
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya, jika 6x3  - 2x2  – x + 7 dibagi (3x + 2)

Penyelesaian:
Untuk menyelesaiakan soal di atas akan digunakan dengan cara horner.


Dari  cara horner di atas diperoleh H(x) = 6x2  – 6x + 3, sehingga hasil baginya


 




dan sisa pembagiannya adalah 5

            C. Pembagian dengan (ax2  + bx + c)
Pembagian suku banyak dengan ax2  + bx + c, di mana a ≠ 0 dapat dilakukan dengan cara biasa apabila ax2  + bx + c tidak dapat difaktorkan, sedangkan jika ax2  + bx + c dapat difaktorkan dapat dilakukan dengan cara Horner. Dari pembagian dengan ax2  + bx + c ini diperoleh Teorema Sisa 3 yaitu

Teorema Sisa
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x – a)(x – b), maka sisanya adalah S = px + q di mana f(a) = pa + q dan f(b) = pb + q

Contoh 1 : 
Tentukanlah hasil bagi dan sisanya, jika 4x3  + x2  + 2x – 5 dibagi (x2  + 2x – 3)

Penyelesaian :


 









Jadi, hasil baginya 4x - 7 dan sisanya adalah 28x - 26

Contoh 2 :
Tentukanlah nilai a dan b, jika x3  + ax + b habis dibagi (x2  + x + 1)

Penyelesaian
Karena x3  + ax + b habis dibagi (x2  + x + 1) maka sisanya adalah 0. Dengan menggunakan pembagian cara biasa diperoleh





 
  
Dari, bentuk di atas diperoleh


ax + x = -x
(a + 1)x = -x
a + 1 = -1
a = -2
dan
b = -1
Jadi, nilai a = -2 dan b = -1